Bagaimana Cara UMKM Bertahan Saat Pemberlakuan New Normal Pandemi COVId-19?

Bagaimana-Cara-UMKM-Bertahan-Saat-Pemberlakuan-New-Normal-Pandemi-COVId-19
Foto dari Canva

Saat terjadi pandemi COVID-19 ada banyak sektor kehidupan yang terkena dampaknya. Salah satunya adalah sektor ekonomi. Sektor ini mengalami Salah satu pukulan yang paling berat saat terjadi pandemi. Terkendalanya proses produksi karena pembatasan jumlah pekerja yang bisa datang menjadi salah satu penyebabnya. Selain itu, daya beli masyarakat yang turun akibat banyaknya masyarakat yang kehilangan pekerjaan membuat ekonomi menjadi lebih lesu. Hal ini juga berlaku pada pengusaha UMKM di Indonesia.

Bagi para pengusaha UMKM, pandemi COVID-19 menjadi salah satu penyebab banyaknya UMKM yang pada akhirnya gulung tikar karena tak mampu menutupi beban modal dengan keuntungan yang semakin sedikit. Hal ini membuat kesehatan mental pemilik UMKM menjadi menurun. Beban mental yang harus ditanggung mengingat banyak utang modal yang harus dibayarkan, gaji karyawan, dan keuntungan yang semakin sedikit membuat mereka menjadi lemah baik secara fisik dan mental. Jika hal tersebut dibiarkan, ada banyak akibat baik dari sisi ekonomi maupun sosial yang akan terjadi.

Read More

Sementara itu, pemberlakuan aturan New Normal menjadi salah satu angin segar bagi UMKM. Aturan ini memungkinkan UMKM untuk kembali melakukan usaha dengan mematuhi standar protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Sebagai contoh, pegawai UMKM harus selalu menggunakan masker saat akan beraktivitas. Selain itu, sebelum memulai bekerja, pegawai UMKM harus mengecek suhu tubuh setiap orang yang ada di sana agar mengurangi resiko penularan COVID-19.

Saat bekerja, setiap orang yang bekerja di UMKM juga harus mematuhi aturan physical distancing dengan jarak 1 m. Hal ini merupakan salah satu bentuk New Normal UMKM yang harus ditaati. Selain pemberlakuan kehidupan normal yang baru, salah satu angin segar bagi UMKM adalah kebijakan relaksasi angsuran bagi pengusaha UMKM yang terdampak COVID-19. Hal ini tentu saja berpengaruh bagi para pengusaha UMKM karena mereka masih memiliki waktu yang cukup untuk dapat melakukan angsuran.

Meskipun begitu, pengusaha UMKM juga harus melakukan beberapa langkah penyesuaian agar kehidupan UMKM mereka bisa terpenuhi dengan baik. Langkah tersebut harus sejalan dengan protokol kesehatan yang ada. Salah satunya adalah layanan order secara online. Layanan ini memudahkan pelanggan agar tidak perlu datang ke outlet sehingga mengurangi intensitas interaksi di tempat terbuka.

UMKM bisa menggunakan jasa market place dalam menjalankan usaha. Sehingga, pembeli hanya perlu memilih barang dan membayarnya secara online. Hal ini tentu saja sangat bermanfaat baik bagi UMKM maupun pembeli. Selain itu, UMKM juga bisa melakukan inovasi terkait produk yang mereka tawarkan. Produk yang ditawarkan hendaknya sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Asalkan tidak menyerah, kehidupan UMKM akan tetap berlangsung sejalan dengan slogan kita jangan menyerah.

Untuk pemodalan, UMKM di Indonesia dapat menggunakan daftar investasi OJK seperti Amartha. Amartha merupakan investasi alternatif yang dapat digunakan untuk modal dari masyarakat Indonesia.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *